Sabtu, 16 April 2011
KASHMIR
Kashmir adalah sebuah wilayah di utara sub-benua India. Istilah Kashmir secara sejarah digambarkan sebagai sebuah lembah di selatan dari ujung paling barat barisan Himalaya. Secara politik, istilah Kashmir dijelaskan sebagai wilayah yang lebih besar yang termasuk wilayah Jammu, Kashmir,dan Ladakh.
"Vale of Kashmir" utama relatif rendah dan sangat subur, dikelilingi oleh gunung yang luar biasa dan dialiri oleh banyak aliran dari lembah-lembah. Dia dikenal sebagai suatu tempat paling indah spektakuler di dunia.
Srinagar, ibu kota kuno, terletak di dekat Danau Dal, dan terkenal karena kanal dan rumah perahunya. Srinagar (ketinggian 1.600 m atau 5.200 kaki) berlaku sebagai ibu kota musim panas bagi banyak penakluk asing yang mendapatkan panas di utara India. Tepat di luar kota terdapat taman Shalimar yang indah dibuat oleh Jehangir,
kaisar Mughal, pada 1619.
Wilayah ini terbagi oleh tiga negara: Pakistan mengontrol barat laut, India mengontrol tengah dan bagian selatan Jammu dan Kashmir, dan Republik Rakyat Cina menguasai timur laut (Aksai Chin). Meskipun wilayah ini dalam prakteknya diatur oleh ketiga negara tersebut, India tidak pernah mengakui secara resmi wilayah yang diakui oleh Pakistan dan China.
Pakistan memandang seluruh wilayah Kashmir sebagai wilayah yang dipertentangkan, dan tidak menganggap klaim India atas wilayah ini. Sebuah pilihan yang disukai banyak orang Kashmir adalah kemerdekaan, namun baik Pakistan dan India menentang hal ini.
Kashmir merupakan salah satu wilayah rebutan terkenal di dunia, dan kebanyakan peta buatan Barat menggambarkan wilayah ini dengan garis bertitik untuk menandai batasan yang tidak pasti.
Konflik Kashmir dan Pergolakan Hubungan Diplomatik India - Pakistan
Di Wilayah kawasan Asia selatan terdapat organisasi regional yang dinamakan SAARC (South Asian Association for Regional Cooperation) yang di dalam nya terdapat delapan Negara anggota yaitu Afganistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan dan Sri Lanka.
Tidak dapat di pungkiri perhatian kita akan tertuju kepada hubungan antara Negara india dan Negara Pakistan yang tidak pernah mengenal kata damai, konflik – konflik laten yang selalu mewarnai hubungan kedua Negara seringkali menimbulkan kecemasan di antara hubungan kerjasama regional dengan Negara Negara lainnya.
Pada tahun 1947 Inggris menarik diri dari Asia Selatan dan anak benua itu pecah menjadi 2 negara, India yang mayoritas penduduknya Hindu dan Pakistan yang mayoritas Islam. Perbedaan komunal dalam perkembangannya tidak dapat diatasi oleh para pemimpin Hindu dan Muslim dari proses menuju intregasi Negara bangsa. Karena perbedaan komunal tersebut telah berinterseksi dengan kepentingan struktur kelas yang ada.
Sejak pemisahan tersebut, konflik antara kedua komunitas ini menjelma menjadi konflik antar negara. Sehingga bentrokan senjata tidak dapat dihindari di perbatasan kedua negara. Sedangkan persoalan wilayah muncul dari proses pembagian wilayah yang tidak tuntas oleh kolonial Inggris dan mengandung persoalan yang rumit sejak terjadi pemisahan Pakistan dari India pada tahun 1947.
India dan Pakistan adalah dua Negara di asia selatan yang selalu di rundung konflik laten di antara kedua nya. Konflik yang sampai sekarang belum menemukan titik temu di antara keduanya di sebabkan oleh beberapa faktor pemicu.
Diantaranya adalah yang pertama oleh faktor sejarah, Anak benua India lahir dari tangan Inggris dalam satu kesatuan pada tahun 1947. Perjuangan Mahatma Gandhi dengan swadeshi dan tindakan anti kekerasan untuk mencapai mencapai kemerdekaan telah berbekas secara mendalam di India yang mayoritas penduduknya menganut agama Hindu.
Namun peninggalan Inggris di anak benua ini melahirkan potensi konflik yang bersuhu tinggi. Seperti halnya di Teluk Persia, peninggalan Inggris di Asia Selatan pun meledak menjadi perang saat kemerdekaan India lahir karena tak lama kemudian Pakistan lahir, memisahkan diri dari India.
Yang kedua di sebabkan oleh faktor agama di antara mereka. Dapat dikatakan salah satu pemicu perpecahan India dan Pakistan adalah perbedaan agama. Di bawah Ali Zinah, Pakistan mengambil jalan sendiri memisahkan diri dari India karena merasa bahwa aspirasi politik umat Islam saat itu tak bisa disalurkan.
Oleh karena itu karena dukungan masyarakat penganut Islam maka lahir Pakistan bebas dari India. Yang ketiga adalah faktor politik, Setelah Pakistan memisahkan diri dari India menjadi Pakistan timur dan barat, pada perjalanan sejarahnya Pakistan timur tidak tertampung aspirasi politiknya. Dengan dukungan India, Pakistan timur berpisah
dari Pakistan barat yang kemudian melahirkan negara baru, Banglades.
Kepentingan Pakistan timur akan penampungan aspirasi politiknya menjadi pendorong terjadinya kelahiran baru Bangladesh meskipun tidak ada persoalan agama karena keduanya mayoritas penduduknya Muslim. Yang ke empat adalah adanya faktor campur tangan asing, Sudah menjadi bukti dalam sejarah, dimana terjadi konflik apalagi sesudah Perang Dunia II yang melahirkan Perang Dingin, negara adidaya senantiasa berusaha memperluas lingkungan pengaruhnya. Tidak terkecuali di Asia Selatan.
Uni Soviet saat itu dan Amerika Serikat berlomba-lomba mempengaruhi kawasan tersebut.
Pakistan mencari perlindungan ke Amerika Serikat untuk menghadapi ancaman dari India. Seperti kita ketahui, India lebih dekat kepada soviet pada saat itu.
Yang kelima adalah faktor keamanan, karena merasa adanya ancaman terutama dari negara besar seperti India di Asia Selatan, Pakistan ataupun Sri Lanka merasakan betapa perlunya mempersenjatai diri. Pakistan terutama sering merasa ancaman ideologi yang dilatarbelakangi agama Hindu terus membayang-bayangi.
Oleh karena itu interaksi yang terjadi di kawasan pun lebih dilandasi oleh kecurigaan dan kehati-hatian terutama melihat tindak-tanduk India yang tak bisa dipercaya begitu saja.
Perbedaan agama dan ideologi di India dan Pakistan telah melahirkan perlombaan senjata. Dengan kata lain, pacuan senjata di Asia Selatan dipicu oleh kecurigaan terutama dari Pakistan ke India dan sebaliknya.
Tidak mengherankan apabila Pakistan berusaha mencari senjata pamungkas yakni nuklir sebagai kekuatan penggetar yang kemudian justru mempercepat kelahiran program senjata nuklir India. Meskipun kedua negara belum secara terus terang menggelar senjata nuklirnya namun sudah menjadi pendapat umum bahwa baik Pakistan maupun India memiliki kemampuan membuat bom atom.
Yang ke enam adanya faktor persaingan pengaruh, dua negara besar di kawasan ini berusaha saling memantapkan pengaruhnya di Asia Selatan maupun ikut mempengaruhi negara besar di luar kawasan untuk masuk ke wilayah itu. Baik persaingan pengaruh antara negara adidaya maupun persaingan pengaruh domestik ikut mewarnai percaturan diplomasi di Asia Selatan. India dan Pakistan berusaha untuk menjadi regional leader meskipun secara de facto sebenarnya India yang bisa dikatakan pemimpin kawasan.
Yang di sesalkan adalah di antara kedua Negara sudah terjadi konflik pada tahun 1971 misal nya india dan Pakistan berperang, yang akhir nya menimbulkan pecah Pakistan timur yang sekarang di sebut Bangladesh.
Negeri ini lahir dari konflik dengan Pakistan pada tahun 1970. Awalnya, Bangladesh merupakan bagian dari Pakistan yang memisahkan diri dari India. Pada tahun 1949 Liga Awami didirikan di Pakistan Timur (Bangladesh sekarang) untuk mengkampanye-kan pemisahan diri dari Pakistan (Barat).
Pada tahun 1971 Sheikh Mujib dan Liga Awami memproklamirkan kemerdekaan dari Pakistan Timur pada tanggal 26 Maret. Negara Baru ini kemudian disebut Bangladesh. Pada waktu itu 10 juta orang Bangladesh melarikan diri ke India sebagai tentara, dan Pakistan Barat akhirnya dikalahkan dengan bantuan India.
Pembahasan
Banyak sekali faktor faktor yang menjadi pemicu konflik. Yang setiap faktor punya pengaruh yang sangat besar apabila di singgungkan dengan perbedaan di antara kedua nya. Seperti faktor keamanan untuk masalah nuklir.
Kedua negara memang menggunakan senjata nuklir untuk mendemonstrasikan kekuatan masing-masing negara. Hal seperti ini bisa menjadi kerikil ganjalan dalam memperjuangkan kerjasama sosial ekonomi dalam wadah organisasi regional mereka SAARC, kerjasama yang maksimal sangat di ragukan keberhasilan nya karena di landasi dengan kecurigaan antara india dan pakistan.
Yang paling menyita perhatian dalam konflik antara india dan pakistan, yang banyak di sebut dengan konflik kashmir. Kashmir adalah sebuah wilayah di utara sub benua india. Istilah Kashmir secara sejarah digambarkan sebagai sebuah lembah di selatan dari ujung paling barat barisan himalaya. Secara politik, istilah Kashmir dijelaskan sebagai wilayah yang lebih besar yang termasuk wilayah jammu Kashmir, dan Ladakh
"Vale of Kashmir" utama relatif rendah dan sangat subur, dikelilingi oleh gunung yang luar biasa dan dialiri oleh banyak aliran dari lembah-lembah. Dia dikenal sebagai suatu tempat paling indah spektakuler di dunia. srinagar , ibu kota kuno, terletak di dekat danau dal, dan terkenal karena kanal dan rumah perahunya. Srinagar (ketinggian 1.600 m atau 5.200 kaki) berlaku sebagai ibu kota musim panas bagi banyak penakluk asing yang mendapatkan panas di utara India.
Tepat di luar kota terdapat taman Shalimar yang indah dibuat oleh Jehangir, kaisar Mughal, pada 1619.Wilayah ini terbagi oleh tiga negara: Pakistan mengontrol barat laut, India mengontrol tengah dan bagian selatan Jammu dan Kashmir, dan Republik Rakyat Cina menguasai timur laut (Aksai Chin). Meskipun wilayah ini dalam prakteknya diatur oleh ketiga negara tersebut, India tidak pernah mengakui secara resmi wilayah yang diakui oleh Pakistan dan China.
Pakistan memandang seluruh wilayah Kashmir sebagai wilayah yang di pertentangkan, dan tidak menganggap klaim India atas wilayah ini. Sebuah pilihan yang disukai banyak orang Kashmir adalah kemerdekaan, namun baik Pakistan dan India menentang hal ini.Kashmir merupakan salah satu wilayah rebutan terkenal di dunia, dan kebanyakan peta buatan Barat menggambarkan wilayah ini dengan garis bertitik untuk menandai batasan yang tidak pasti.
Orang pada umumnya mengetahui Kashmir sebagai daerah yang sudah lama terpecah belah oleh konflik, penuh dengan campur tangan militer dan pergolakan bersenjata. Tetapi sebetulnya wilayah tersebut bisa dibilang dalam kondisi damai hingga beberapa dasawarsa lalu ketika perjuangan bersenjata untuk memisahkan
diri dari India dimulai.
Bahkan, kerukunan komunal di Kashmir tetap terjaga selama perang tahun 1948, yang meledak setelah Pakistan merdeka dari India-Inggris pada tahun 1947. Dan meskipun wilayah Jammu di Kashmir menyaksikan tragisnya pembunuhan dan eksodus warga Muslim ke wilayah Punjab yang dikuasai Pakistan selama perang, kehidupan sehari-hari orang Kashmir di luar Jammu tidak terpengaruh sama sekali.
Di Kashmir ada tiga agama dan wilayah berbeda. Di Lembah Kashmir, 98 persen penduduknya Muslim. Di Jammu, 60 persen penduduknya beragama Hindu dan di Ladakh, 49 persen penduduknya beragama Budha. Orang Kashmir selalu bangga dengan keragaman budaya, tradisi, dan agama mereka. Disana, umat Hindu, Kristen, Budha, dan Muslim hidup bersama dalam kerukunan. Bahkan Gandhi memuji bangsa Kashmir karena sifat dasar mereka yang cinta damai dan bahkan menyebut Kashmir sebagai “sinar harapan dalam kegelapan”.
Akar dari konflik Kahsmir memang bisa dilacak pada momen pemisahan Pakistan dari India. Tetapi, perjuangan bersenjata sebetulnya baru dimulai ketika Muslim Kashmir, yang didorong oleh keberhasilan bangsa Afghan memerangi Soviet, meluncurkan gerakan serupa melawan India pada akhir 1980-an.
Masalah Kashmir yang berlarut larut hingga kini pada awalnya bersumber dari perlakuan tidak adil terhadap masyarakat nya dan penindasan yang di lakukan pemerintahan hindu dogra di Kashmir.
Namun, ketika partisi yang di berlakukan pemerintah inggris atas wilayah jajahannya di asia selatan pasca perang dunia kedua tidak memuaskan bagi penduduk muslim Kashmir, masalah ini meluas ke bidang - bidang lainnya. Sewaktu berada di bawah kekuasaan kolonial Inggris, status wilayah – wilayah di asia selatan di bagi
oleh inggris atas dua kategori. Yang pertama adalah wilayah yang berada di bawah kekuasaan mahkota Inggris.
Seluruh wilayah dalam kategori ini di sebut dengan british india. Kategori kedua adalah wilayah – wilayah yang di sebut dengan princely state. Wilayah semacam ini pada dasar nya independen, bebas menyelenggarakan urusannya sendiri - sendiri (kecuali dalam hal pertahanan, politik luar negeri dan komunikasi), selama mengakui Inggris sebagai kekuasaan tertinggi (Paramount Power).
Dari awal nya mungkin pemerintah kolonial inggris sudah menyadari tentang ancaman konflik di Kashmir, maka dengan ada nya kebijakan partisi bisa mengganjal atau mungkin menjauhi konflik yang tidak di inginkan.
Namun saya rasakan ada keragu-raguan dari pemerintah inggris sendiri. Dimana dia tidak ada nya ketegasan atau tidak memberikan peran penuh kepada Kashmir untuk menjalankan kegiatan pemerintahan dan pergaulan internasionalnya. inggris masih mau menanamkan kekuasaan nya dalam Kashmir itu.
letak Kashmir yang terletak di wilayan terpencil utara india telah membuat wilayah ini dapat menikmati statusnya sebagai daerah otonomi yang cukup panjang hingga tahun 1586. Pada periode itu, Kashmir mengatur dirinya sendiri layaknya sebuah Negara. Dalam masa tersebut berbagai agama datang silih beganti (Hindu,Budha,Islam) dan hidup
berdampingan secara damai di Kashmir. Gelombang kedatangan agama yang terakhir ke dalam wilayah Kashmir yaitu Negara islam, membuat mayoritas penduduk Kashmir memeluk agama islam.
Sejak periode 1500-an sampai memasuki abad ke 20.penduduk asli Kashmir khususnya masyarakat muslim kerap mengalami penindasan fisik serta diskriminasi partisipasi berpolitik oleh pemerintah kolonial inggris. Menyebabkan marak nya pelanggaran hak asasi manusia dan alienasi bagi penduduk muslim. Seperti contoh nya lapangan pekerjaan di dominasi hindu dogra, kurang lebih 60 persen pos–pos pemerintahan
berada di tangan mereka meskipun dari kualifikasi pendidikan mereka berada di bawah penduduk muslim.
Penduduk muslim Kashmir pun mendapatkan momen puncak kesabran nya pada tahun 1931. Untuk memperbaiki keadaan, penduduk muslim melakukan gerakan protes yang popular dengan sebuatan Tehreek-i-Jihad. Protes ini berakhir dengan pembantaian terhadap pihak keamanan oleh penduduk muslim. Menanggapi peristiwa berdarah ini, pemerintah
kolonial memebentuk glancy commission. Komisi ini bekerja dan membuahkan sejumlah rekomendasi untuk mereformasi sistem yang ada. Salah satunya adalah dibukanya keran partisipasi politik dan kebebasan membentuk partai politik.
Bagi penduduk Kashmir, perkembangan ini menandai di mulainya kesempatan bagi mereka untuk membuka mata pemerintah kolonial dan dunia akan diskriminasi dan penindasan yang berlangsung di Kashmir.
Sampai sekarang pun wilayah Kashmir belum bisa benar – benar di katakan damai dari konflik, konflik yang bermula tidak lama ketika kedua Negara merdeka ini, yaitu pada tahun 1948 ini sekarang sudah berumur lebih dari 50 tahun. Beberapa perundingan kerap di lakukan menteri luar negeri atau para petinggi Negara India dan Pakistan.
Namun seperti yang sudah di tuliskan di atas. Konflik ini belum menemutak sebenar benarnya titik temu. Karena masalah yang sudah menjalar ke berbagai bidang aspek masyarakat.
Yang pertama kali pada dekade tahun 2000 an, perundingan yang di lakukan dengan mempertemukan petinggi Negara India
dan Pakistan yang pada saat itu ada lah Presiden Pakistan Pervez Musharraf dengan perdana menteri India Manmohan Singh. Yang pada saat itu di tengahi oleh mentri luar negeri amerika serikat Collin Powell dalam kunjungan nya ke asia selatan.
Lalu pada Januari 2004 kedua Negara melalui perwakilan nya bertemu melakukan perundingan. Setelah lima tahun tak mau berkunjung ke Pakistan dan lebih dari dua tahun tak sudi berbicara dengan pemimpin negara tetangga itu, pada tanggal 3 Januari lalu, Perdana Menteri India Atal Behari Vajpayee menapakkan lagi kakinya di Pakistan.
RESMINYA, ia datang untuk menghadiri pertemuan puncak (Konferensi Tingkat Tinggi) tahunan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) di Islamabad.
Namun, tujuan pokok sesungguhnya adalah memulai kembali usaha perdamaian India-Pakistan yang buntu sejak pertemuan puncak bilateral di Agra (India), Juli 2001, di mana para pemimpin kedua negara yang berseteru itu gagal mencapai kesepakatan damai.
Pada tanggal 5 Januari, sehari setelah dimulainya KTT SAARC, Perdana Menteri (PM) Vajpayee dan Presiden Pakistan Pervez Musharraf melakukan pertemuan bilateral. Ini merupakan pertemuan historis, yang merupakan langkah awal dimulainya kembali usaha perdamaian di antara kedua negara utama di Asia Selatan itu.
Pertemuan ini membuahkan kejutan yang menyegarkan, yaitu berupa kesepakatan di antara kedua pemimpin untuk memulai dialog menyeluruh, yang akan dimulai pada Februari mendatang.
Vajpayee dan Musharraf juga sama-sama berkeyakinan bahwa proses perundingan itu pada akhirnya juga akan menyelesaikan konflik Kashmir, yang sudah berlangsung selama lebih dari setengah abad dan merupakan sumber utama perselisihan antara India dan Pakistan
yang sama-sama bersenjata nusklir.
pasang surut hubungan India dan Pakistan dalam konteks hubungan diplomatik nya juga mengalami pasang surut di antara kedua nya.Ketegangan antara India dan Pakistan hari Kamis (27/12/08) makin meruncing.
Pasukan kedua negara bertetangga itu dilaporkan terlibat tembak-menembak sengit di daerah perbatasan yang terletak di wilayah Kashmir yang dipersengketakan."Hubungan di antara kedua negara kini telah berada di tingkat paling rendah," kata Brigadir Komandan Muhammed Yakub dari Angkatan Darat Pakistan pada para wartawan saat bekunjung ke garis depan di Kashmir, Rabu. "Jika para prajurit sudah berhadap-hadapan dan diliputi rasa benci satu sama lain, tak ada hal lain yang bisa terjadi kecuali perang." .
dan ketika terjadi insiden itu india langsung mengambil kebijakan luar negeri yang sangat mengagetkan. Semua jalur perhubungan yang menyatukan india dan pakistan di putus. dari darat dan udara tidak di perkenankan sarana transportasi yang menghubungakan kedua belah negara. Dan begitu pun pakistan, mengusir duta besar
India di pakistan untuk kembali ke India.
Kesimpulan
Perseturuan dua negara, yang memperebutkan wilayah kashmir sebagai wilayah yang masih menjadi arena konflik tidak pernah surut konflik yang ada. kurang lebih di beritakan di media sudah ada lebih dari 80.000 jiwa yang melayan akibat konflik yang sudah menembus angka 50 tahun lebih panjangnya.
Belum lagi eksodus warga lokal kashmir ke negara negara tetangga. Hal ini menjadi keprihatinan masyarakat internasional. Jalur jalur seperti diplomasi,mediasi,dan negosiasi sudah di lakukan. namun juga belum menemukan titik temu. karena menurut saya masalah yang ada bukan hanya sekedar wilayah teritorial.
Tapi sudah menjalar kepada faktor faktor krusial yang memang sangat kompleks dan koersif sifatnya. Namun pertengahan tahun 2009 ini, perkembangan hubungan kedua negara sudah dapat dikatan membaik.
Seperti pada maret kemarin kedua pucuk pimpinan tertinggi kedua negara melakukan perundingan dengan kesungguhan transparansi pemberitaan media. dan setuju untuk tidak bersikap reaksionis terhadap isu-isu terorisme dan fokus terhadap konsesus perdamaian yang mereka perjuangkan. dan langkah yang baik bermula ketika januari kemarin kedua negara kembali membuka hubungan diplomatik nya. setelah sempat tertunda karena
insiden Desember kemarin yang melukai parlemen India di Mumbai.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar