Kamis, 09 Juni 2011

WARTA: 100 TAHUN KH WAHID HASYIM Mahfudz : Pemikiran KH Wahid Hasyim Jawab Radikalisasi Islam














09/06/2011 07:11
Jombang, NU Online
Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfudz MD menyakatan, Indonesia kesulitan menghadapi gerakan radikalisasi Islam. Munculnya gerakan ini perlu mendapat perhatian NU dan rakyat Indonesia.

Hai itu disampaikanya usai mengahidiri Seminar Internasional 100 tahun KH Wahid Hasyim di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Rabu (9/6). ”Sekarang ini gejalanya, meskipun tidak masif, ada pembenturan antara keindonesiaan dan keislaman dengan munculnya gerakan islam radikalisme,” ujarnya.

Karenanya, momentum peringatan satu abad KH Wahid Hasyim menjadi pelajaran penting bagi NU dan rakyat Indonesia. Dikatakannya, pemikiran putra pendiri NU ini bisa mempertemukan tentang keindonesiaan dan keislaman dalam konsep pancasila. ”Gagasan tentang bertemunya keindonesiaan dan keislamanan dengan konsep pancasila yang sekarang ini kita anut sebagai dasar negara sekarang sudah final. Dan pemikiran KH Wahid Hasyim ini menurut saya perlu direvitalisasi,” imbuh mantan Menteri Pertahanan Era KH Abdurrahman Wahid ini.

Bagaimana caranya? Menurut guru besar UI ini, revitasisasi pemikiran mantan Menteri Agama pertama RI adalah dengan jalan mempertemukan secara kuat bahwa konsep Indonesia dengan Islam dalam Pancasila sebagai dasar negara sebagai konsep yang final bagi seluruh rakyat indonesia. ”Sehingga tidak perlu lagi ada pertengkaran yang mempertentangkan perlunya negara Islam, radikaliasi dan lain-lain, itu semua bisa dijawab dengan pemikiran KH Wahid Hasyim,” imbuhnya seraya menegaskan NU berperan dalam menyuarakan pemikiran konsep pancasila ini.

Ia menambahkan, saat ini negara Indonesia sedang mengahadapi tantangan gejala radikalisasi agama. Sementara negara agak limbung menghadapi persoalan ini. ”Maka jawabannya adalah pemikiran KH Wahid Hasyim ini,” pungkasnya.

Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Muslim Abdurrahman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar