Selasa, 14 Juni 2011

Warta: PBNU: Sekolah yang Tak Mau Upacara Bendera Sebaiknya Dibimbing Dahulu













Jakarta, NU Online
Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf berpendapat sekolah-sekolah yang selama ini tidak mau menyelenggarakan upacara bendera, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan tidak sepakat dengan Pancasila sebaiknya dibimbing dahulu, tidak perlu ditutup.

“Perlu dilakukan pendekatan, diberi pengartian perbedaan antara menyembah dengan member hormat dalam konteks sosial,” katanya di gedung PBNU, Selasa (14/6).

Ia menjelaskan, adanya sekolah yang bersikap seperti itu juga dikarenakan karena selama ini tidak ada pengawasan pasca runtuhnya Orde Baru mengenai ideologi negara sehingga ada ada kelalaian dari Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama sebagai kementerian yang membawahi sekolah dan madrasah.

Dijelaskannya, pendapat tentang haramnya menghormati bendera dan menyanyikan lagu Indonesia raya bukan hanya di daerah. Ia mengenal ulama dari ormas Islam kanan yang juga mengharamkan hal tersebut karena mengikuti fatwa dari ulama di Saudi Arabia.

Ia mencontohkan fenomena seperti itu seperti sungkem kepada orang tua. Hal ini tidak dapat disamakan dengan menyembah orang tua, tetapi sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua. “Dalam kehidupan kebangsaan juga seperti itu,” paparnya.

Dalam penetahuannya, pada penutupan acara di TV yang menggunakan lagu kebangsaan bukan hanya tejadi di Indonesia, tetapi Arab Saudi yang dikenal sebagai negara Islam konservatif dan menjadi rujukan kelompok Islam wahhabi juga melakukannya.

Penulis: Mukafi Niam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar