Selasa, 27 September 2011
Muhammadiyah Terlalu Besar Untuk Dimasukkan Wilayah Politik Praktis
Selasa, 27-09-2011
Yogyakarta- Muhammadiyah adalah organisasi yang terlalu besar untuk dimasukkan dalam wilayah politik praktis, karena itu dengan banyaknya tawaran kekuasaan yang ada, menjadi ujian bagi Muhammadiyah konsisten pada jalurnya.
Hal tersebut disampaikan ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam rapat Konsolidasi Nasional Muhammadiyah yang digelar di gedung PP Muhammadiyah Jl Cik Di TIro no.23, Yogyakarta, Selasa (27/09/2011). Dengan dinamika sosial yang saat ini, Muhammadiyah banyak didorong kekuatan-kekuatan untuk masuk dalam wilayah politik yang hanya memetingkan kepentingan sesaat, “Muhammadiyah harus konsisten untuk selalu menjadi leader dalam menjaga nilai-nilai agama pada setiap kebijakan dan dinamika sosial di tingkat grassroot ,” jelas Din Syamsuddin. Sebagai gerakan dakwah pencerahan dengan segala kelemahan dan sisa kekuatan yang dimiliki menurut Din, kita tetap optimis dan terus bergerak untuk kearah kemandirian. “Apabila Muhammadiyah bergerak kearah yang sangat tergantung pada pemerintah, maka Muhammadiyah juga akan hancur apabila negara juga hancur,” tegasnya.
Lebih lanjut menurut Din, apabila pemerintah tidak melanggar prinsip-prinsip kerakyatan dan agama, menurutnya, Muhammadiyah bisa menjadi garda terdepan dalam mengawal kebijakan pemerintah. Pada sisi lain Din mengungkapkan, hal yang tidak akan ditolerir oleh muhammadiyah adalah masalah korupsi dan kebijakan yang tidak merakyat, apalagi yang berkaitan dengan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar