Industri roket bukan hal baru bagi Indonesia. Teknologi pembuatan roket di Indonesia sudah dirintis sejak tahun 1960-an. Indonesia bahkan termasuk negara kedua di Asia dan Afrika, setelah Jepang, yang berhasil meluncurkan roketnya sendiri.
Sebenarnya pembangunan teknologi Rudal di dalam negeri sudah mulai dirintis. Namun sayangnya, Indonesia gagal melakukan alih-teknologi.
ABRI (nama lama TNI) beserta ITB (Institut Teknologi Bandung) mencoba dan melakukan pengembangan lebih lanjut tapi karena keterbatasan dana dan politik, maka riset terasa lamban malah seperti terhenti. namun bangsa kita telah berhasil menciptakan prototye beberapa roket.
Sebenarnya masih banyak roket2 besar bikinan AURI dan ITB, diantaranya WIDYA, YOGA, dll, namun perkembangannya terhenti, setelah tahun 1965, AURI kena getahnya kasus G-30S.
Roket Kartika
Roket Kartika 1 adalah roket pertama Indonesia hasil kerjasama AURI dan ITB pada tahun 1962 berdasarkan perintah Perdana Menteri Juanda.
Indonesia akhirnya berhasil meluncurkan roket buatannya sendiri yang bernama Kartika 1 dengan berat 220 Kg dari stasiun peluncuran roket Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat.
Setelah itu juga perkembangan roket dan rudal semakin semarak di Indonesia, bahkan Indonesia kembali meluncurkan roket Kartika 2 dengan berat 66,5 Kg dan berjarak tempuh 50 Km.
Namun sayang, setelah orde lama jatuh, teknologi rudal dan roket kurang berkembang di era orde baru, dan membuat Indonesia semakin jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain bukan hanya di Asia namun di dunia.
TNI AD sama sekali tidak ikutan walaupun namanya Kartika. Dan LAPAN belum terbentuk, karena LAPAN baru dibentuk pada tanggal 27 November 1963, melalui Keppres Nomor 236 tahun 1963 tentang LAPAN.
Jadi roket Kartika itu asli buatan AURI bersama ITB (bisa diliat logo segilima merah putih di fin-roket).
Setelah Kartika sukses, barulah LAPAN lahir dengan personel dari AURI dan ITB yg masuk tim riset PRIMA (Proyek Roket Militer dan Ilmiah Awal).
Monumen Roket Kartika ada di depan Gedung Dislitbang TNI AU di Lanud Husein S. Bandung.
Roket roket yang pernah dibuat Indonesia :
Indonesia akhirnya berhasil meluncurkan roket buatannya sendiri yang bernama Kartika 1 dengan berat 220 Kg dari stasiun peluncuran roket Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat.
Setelah itu juga perkembangan roket dan rudal semakin semarak di Indonesia, bahkan Indonesia kembali meluncurkan roket Kartika 2 dengan berat 66,5 Kg dan berjarak tempuh 50 Km.
Namun sayang, setelah orde lama jatuh, teknologi rudal dan roket kurang berkembang di era orde baru, dan membuat Indonesia semakin jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain bukan hanya di Asia namun di dunia.
TNI AD sama sekali tidak ikutan walaupun namanya Kartika. Dan LAPAN belum terbentuk, karena LAPAN baru dibentuk pada tanggal 27 November 1963, melalui Keppres Nomor 236 tahun 1963 tentang LAPAN.
Jadi roket Kartika itu asli buatan AURI bersama ITB (bisa diliat logo segilima merah putih di fin-roket).
Setelah Kartika sukses, barulah LAPAN lahir dengan personel dari AURI dan ITB yg masuk tim riset PRIMA (Proyek Roket Militer dan Ilmiah Awal).
Monumen Roket Kartika ada di depan Gedung Dislitbang TNI AU di Lanud Husein S. Bandung.
Roket roket yang pernah dibuat Indonesia :
source: http://dunia-inform.blogspot.com/2012/02/sejarah-roket-dan-rudal-di-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar