Minggu, 08 April 2012
Miranda Geltom Akui Sakit Hati Tidak Menjadi Gubernur BI Lantaran Masalah Pribadi
Mantan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Miranda S Goeltom mengakui sakit hati saat tidak terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia lantaran dicecar pertanyaan kehidupan pribadinya.
Dalam sidang perkara pidana korupsi pemberian cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia dengan Nunun Nurbaetie sebagai terdakwa. Miranda S Goeltom masih jeri dan ia sempat mengutarakan ini pada Nunun Nurbaetie.
"Pada waktu 2003, saya dicalonkan menjadi Gubernur BI, yang ditayangkan di tivi adalah tentang kehidupan pribadi saya yang sering dimunculkan. Itu menyakitkan saya," ungkap Miranda Goeltom yang kini menjadi dosen di UI dalam sidang yang digelar Senin (9/4) di PN Tipikor, Rasuna Said, Jakarta.
Pengungkapan perkara ini berawal dari kesaksian Agus Tjondro (mantan anggota DPR/PDI-P) yang membeberkan adanya pemberian suap 480 TC (Travel Cheque) senilai Rp24 miliar yang diberikan pd sejumlah anggota DPR, fraksi PDI-P dan TNI-Polri untuk memenangkan Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior BI pada 2003 kemarin.
Pada perkara pidana korupsi ini , belasan anggota DPR periode 2003 kemarin banyak yang menjadi narapidana, termasuk Panda Nababan (PDI-P) dan Paskah Suzetta (P Golkar). ADRIAN SYAHALAM
Labels:
HISTORY
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar